Bukan Sekedar Lagu, 17 Agustus atau Hari Merdeka Mengandung Makna Mendalam

Upacara Pengibaran Bendera di Kec.Pacalungan Kab.Batang HUT RI 79 dok.radarbig.com / lastri

RADARBIG - Setiap tanggal 17 Agustus, masyarakat Indonesia selalu menyambut Hari Kemerdekaan dengan penuh semangat nasionalisme, salah satunya dengan menyanyikan lagu Hari Merdeka.

Lagu ini kerap dikumandangkan dalam upacara bendera, perlombaan 17-an, hingga parade kemerdekaan.

Bukan cuma sekadar lagu, Hari Merdeka mengandung makna yang mendalam tentang perjuangan dan kebanggaan sebagai bangsa merdeka dalam setiap liriknya.

Lagu 17 Agustus atau lebih dikenal sebagai Hari Merdeka diciptakan oleh Husein Mutahar pada tahun 1946, setahun setelah proklamasi kemerdekaan Indonesia.

Lagu ini lahir dalam suasana genting saat perang kemerdekaan dan menjadi simbol semangat perjuangan. Mutahar, yang saat itu merupakan ajudan Presiden Soekarno, diminta untuk menciptakan sebuah lagu penghormatan (aubade) untuk memperingati hari kemerdekaan.

Lagu ini bukan sekadar lagu peringatan, melainkan juga catatan sejarah yang mengukuhkan hari lahirnya bangsa Indonesia.

Selain itu lagu ini juga menjadi simbol semangat nasionalisme dan cinta tanah air, mengingatkan kita pada jasa para pahlawan dan menginspirasi generasi muda untuk terus berkarya.

Lagu 17 Agustus juga memiliki makna mendalam sebagai ungkapan syukur atas kemerdekaan Indonesia, semangat persatuan, dan tekad untuk mempertahankan kemerdekaan.

Pesan penting yang terkandung dalam lagu ini adalah untuk terus menjaga persatuan dan kesatuan, serta bekerja sama dalam membangun Indonesia yang lebih baik.

Ini dia lirik lagu 17 Agustus 1945 (Hari Merdeka) :

Tujuh belas Agustus tahun empat lima

Itulah hari kemerdekaan kita

Hari merdeka nusa dan bangsa

Hari lahirnya bangsa Indonesia

Merdeka

Sekali merdeka tetap merdeka

Selama hayat masih dikandung badan

Kita tetap setia, tetap sedia

Mempertahankan Indonesia

Kita tetap setia, tetap sedia

Membela negara kita